Ampuh! Tips Merawat Rem ABS dan EBD – Fitur keamanan kendaraan yang disematkan pada sistem pengereman ternyata bukan hanya Anti Loc Braking System yang kerap didengar.
Namun, masih ada beberapa lagi selain rem ABS Mobil, seperti yang sudah mulai banyak digunakan, yaitu Brake Assist (BA) dan Electronic Brake Force Distribution (EBD).
Walaupun teknologi sudah modern, namun bukan berarti kita tak perlu merawat rem ABS dan EBD. Justru, karena telah menggunakan sensor, rem jenis ini harus diperhatikan lebih baik agar selalu dalam kondisi yang prima.
Sistem pengereman mobil modern pun kini semakin kompleks. Teknologi perangkat penghenti laju kendaraan ini juga dari tahun ke tahun terus berkembang. Diantaranya adalah keberadaan teknologi rem ABS serta EBD.
Lalu, apa sih sebenarnya arti rem ABS dan EBD ini? Karena sudah canggih, apakah perlu merawat rem ini secara rutin? Bagaimana caranya? Yuk simak di bawah ini.
class="wp-block-heading">1.Rem ABS

ABS adalah singkatan dari Anti Lock Braking System dimana ini merupakan sebuah teknologi yang bisa mencegah roda terkunci saat melakukan pengereman mendadak.
Teknologi ini pertama kali diaplikasikan untuk pesawat terbang. Agar tidak tergelincir saat mendarat, karena kondisi jalan yang tidak selalu sama. Baru kemudian disematkan pada kendaraan roda empat dan roda dua.
Tujuannya sendiri agar pengemudi masih bisa mengarahkan laju roda sesuai dengan kebutuhan untuk menghindari objek di depannya.
Saat sensor ABS mendeteksi adanya penguncian roda, maka sustem di rem ini akan meleapas piston rem sedikit dalam tempo sepersekian detik.
Lalu kemudian, piston diperintahkan menjepot kampas rem lagi. Hal ini berguna agar roda tetap berputar walaupun pengereman berlangsung. Akibatnya, saat di rem roda akan terasa bergetar.
2.Rem EBD

Selain ABS, ada pula teknologi pengereman yang disebut EBD atau Electronic Brake Distribution (EBD) yang dalam bahasa Indonesia berarti fitur pengaturan distribusi tekanan rem secara elektronik. Teknologi ini biasanya dipaketkan dengan ABS.
Fitur ini berfungsi untuk mengatur tekanan rem sesuai dengan beban dan kecepatan masing – masing roda, sehingga secara keseluruhan pengereman bisa dolakukan sesuai kebutuhan. Atau dengan kata lain, merupakan fitur penyeimbang tekanan rem di setiap roda.
Fungsi utamanya adalah untuk mengatur tekanan minyak rem sesuai dengan kebutuhan kendaraan, seperti bergantung pada beban, kecepatan, dan juga kondisi di jalanan.
Fitur EBD dibuat sebagai pendukung fitur ABS, karena dalam perkembangan teknologi pengereman, fitur ABS ternyata dianggap belum mencukupi kondisi ideal, sehingga para pakar otomotif dunia mengembangkan fitur EBD untuk meperpendek jarak pengereman sampai sampai mobil benar – benar berhenti.
EBD memfungsikan sensor yang memonitor beban pada setiap roda, cara kerjanya, jika pengemudi menginjak pedal rem, maka sensor membaca beban yang dipikul setiap roda, kemudian komputer memerintahkan kanvas rem untuk menekan piringan rem atau tromol sesuai beban masing – masing roda sehingga pengereman menjadi seimbang.
Sebagai hasilnya jarak pengereman menjadi lebih pendek dan lebih efektif. Mekanisme kerja EBD tersebut diperlukan saat mobil melalui lintasan yang tidak rata, menanjak, menurun atau dalam kondisi menikung, karena beban masing-masing roda akan berbeda-beda.
Dalam praktisnya, teknologi rem EBD selalu digandengkan dengan fitur rem ABS mobil. Kedua fitur tersebut biasa ditulis ABS+EBD atau ABS/EBD, karena keduanya berfungsi secara terintegrasi dan saling bekerja sama sebagai fitur keselamatan.
Sensor diletakkan di setiap roda untuk melihat tekanan rem serta beban setiap roda. Setiap sensor mengirim sinyal ke sistem komputer mobil baik piranti rem ABS maupun EBD.
Selanjutnya komputer mengatur tekanan hidrolik ada minyak rem dengan menentukan saat yang tepat untuk melepaskan rem atau memberi tekanan kembali dalam waktu singkat.
Jika pengemudi menginjak rem secara mendadak dan roda mengunci, EBD lah yang menentukan roda mana yang akan mendapat tekanan rem peling kuat.
Bersamaan dengan ABS, EBD juga akan mengatur tekanan minyak rem ke setiap rodanya sehingga roda tetap tidak kehilangan daya cengkram namn tetap masih bisa terkontrol lajunya.
3.Cara Perawatan Rem ABS dan EBD

Sistem rem ABS dan EBD adalah menggunakan sensor yang terletak di beberapa bagian, salah satu diantaranya adalah caliper rem.
Untuk merawatnya, semprotkan cairan pembersih khusus caliper rem. Lakukanlah perawatan ini setidaknya dalam dua bulan sekali.
Perhatikan pula kondisi minyak rem. Jangan sampai minyak rem kurang atau bahkan habis. Perhatikan lah warna dari minyak rem tersebut, jika sudah cikelat pekat, maka sebaiknya minyak rem diganti.
Merawat rem ABS dan EBD juga bisa dilakukan dengan jangan terlalu sering mengocok pedal rek ketika mobil berhenti. Karena, hal ini bisa menyebabkan sensor ABS cepat rusak.
Itulah bagaimana tips cara untuk merawat rem ABS dan EBD yang pastinya harus kalian ketahui. Semoga bermanfaat.